Rabu, 27 Maret 2013

The Joy Of Not Working



Mungkin kata-kata yang saya pilih sebagai judul berkesan malas-malasan, tidak ada etos kerja, tidak mendidik!, tapi tunggu dulu, kata-kata ini adalah sebuah judul buku yang ditulis oleh Ernie J. Zelenski, yang kemudian menjadi salah satu internasional best seller. Tulisan ini memang tidak akan mengupas isi buku tersebut, tapi sekedar tulisan ringan tentang pekerjaan.

Kenapa kita harus bekerja? suatu pertanyaan bodoh mungkin, semua orang, dari anak kecil sampai kakek kakek pasti bisa menjawabnya. Memang bekerja adalah suatu kewajiban, apapun jenis pekerjaannya. Masalahnya adalah tidak semua orang menemukan pekerjaan yang menyenangkan, atau setidaknya pekerjaan yang tidak menyulitkan, dengan jam kerja pendek, berpenghasilan besar dan beban kerja yang sedikit, pekerjaan jenis ini pasti diidamkan oleh semua pekerja di muka bumi. Kenyataannya hanya segelintir orang yang beruntung mendapatkan jenis pekerjaan seperti ini, selebihnya? beban pekerjaan berat, target, tekanan, stress, gaji yang tidak memadai, lebih jamak kita temukan, apalagi di Indonesia.

Meskipun bekerja adalah suatu kewajiban, tapi bekerja dibidang yang tidak kita sukai akan menambah beban pekerjaan kita, stres akibat pekerjaan menjadi salah satu sebab tingginya angka bunuh diri di Jepang (so far belum ada data untuk indonesia) seperti apakah tanda tanda pekerjaan tak lagi cocok untuk kita?

  1. Tidak ada kejelasan jenjang karir
  2. Atasan yang menindas
  3. Rekan kerja yang tidak mendukung
  4. Pekerjaan yang sama sekali bukan bidang yang kita sukai
  5. Prosentase kenaikan gaji yang kecil
  6. Tidak adanya jaminan hari tua
  7. Kurangnya fasilitas
  8. Rhomusa
  9. Dan ribuan alasan lain yang bisa anda buat

Apakah alasan itu membuat kita berhak untuk tidak bekerja? Tidak! kita harus tetap bekerja, dengan cara yang lain. Mulailah berpikir keluar dari zona aman anda (bukan zona nyaman), gaji per bulan meski pas pasan, lingkungan kerja yang sudah anda kenal dan sebagainya. Mulailah hal baru dalam hidup anda. Mulailah berpikir anda tidak harus bekera untuk orang lain, tapi bekerjalah untuk diri anda sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha dengan penghasilan milyaran rupiah, dimulai dari suatu proses keluarnya mereka dari pekerjaan yang sebenarnya cukup untuk menghidupi mereka. Memang bukan perkara mudah untuk menjadi seorang pengusaha, kadang ketika kita membaca atau mendengar kisah sukses mereka, kita hanya menganggapnya omong kosong, "ah itu karena mereka punya modal" atau "ah mereka sangat beruntung", "ah itu karena mereka sekarang sukses", dan ratusan ungkapan pesimisme yang menjurus sarkastik bisa kita buat, tapi satu hal yang harus kita semua setujui, mereka berani memulai, melangkah, satu langkah awal untuk memulai, dan seharusnya kita berani melakukan hal yang sama.

Keluar dari pekerjaan bukanlah hal yang sulit, tapi memulai hidup tanpa pekerjaan akan lebih sulit, kecuali kita keluar dari suatu pekerjaan karena mendapat tempat kerja yang lain. Keluar dari pekerjaan dan memutuskan bekerja untuk diri sendiri membutuhkan perencanaan yang matang. Setidaknya kita harus punya plan A, plan B, plan cadangan, plan cadangan dari plan cadangan. salah satu yang harus kita pertimbangkan adalah biaya hidup selama plan-plan kita belum berjalan. setidaknya ada biaya hidup selama 6 bulan minimal sampai apa yang kita usahakan benar-benar mampu menanggung biaya hidup kita.

Sampailah kita pada akhir artikel ringan ini, bijaksanalah dalam memutuskan langkah anda, tidak ada yang kekal dalam hidup ini, semua pasti akan berubah, satu kata yang perlu kita sepakati, jangan ada ruang untuk putus asa dalam hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar