Jumat, 29 Maret 2013

Lina Marlina Dipelet Kiwil?

Pro dan kontra mengenai masalah RUU santet dan sejenisnya memang masih digodok oleh para wakil rakyat di DPR, tetapi polemik mengenai masalah ini menjadi sedemikian komplek di kalangan masyarakat, sebagai contoh foto yang beredar beberapa hari terakhir, sosok komedian Kiwil tengah memeluk seorang gadis cantik dalam balutan pakaian pengantin, sontak kabar pun merebak, Kiwil memelet gadis tersebut.


Asya Parera sepupu dari Lina Marlina, wanita yang dikabarkan dinikahi Kiwil angkat bicara mengenai foto yang terbesar di dunia maya beberapa waktu lalu. Dalam foto tersebut, Kiwil dengan mesra memeluk Lina dengan menggunakan pakaian ala pengantin. Asya menduga jika Lina sudah terkena pelet dari komedian Kiwil.

"Mungkin dipelet kali ya, karena nggak mungkin sepupu gue cantik gitu masa milih Kiwil," kata Asya saat dihubungi wartawan, Jumat (29/3/2013).

Tak hanya itu, Asya juga menambahkan jika tingkah laku Lina berubah saat kenal dengan Kiwil. Dahulu, ia bercerita Lina adalah sosok yang sangat ramai dan tidak pernah diam.

"Dia jadi pendiam nggak seperti sekarang ini apa-apa diem nggak mau ngomong sama gue," selorohnya lagi.

Asya menambahkan Lina sudah berjanji kepada dirinya akan menceritakan semuanya usai pulang dari Kalimantan. Ia percaya kepada Lina menceritakan apa yang terjadi.

"Dia lagi di Kalimantan sedang nyanyi untuk acara pilkada nanti Minggu dia pulang dan cerita sama gue semuanya," katanya.

Sedangkan saat dikonfirmasi, Kiwil enggan berkomentar masalah itu.

"Maaf saya no comment saja deh," ucap Kiwil.

terus kalo sudah nikah beli rumah di mana Wil? baca ini dulu deh Rumah Minimalis.

Film-film BioskopTerbaru

Film-film yang tayang pekan ini banyak menampilkan adegan-adegan action. Mulai dari serangan ke Gedung Putih, hingga aksi penyelamatan enam diplomat AS. Apa saja film-film terbaru yang baru dirilis?



Rec 3: Genesis ; Sinopsis


Ternyata bukan hanya virus misterius yang menyebar di gedung apartment pada akhir bagian [REC]2. Di [REC]3 mereka yang berhasil hidup di film sebelumnya telah meninggalkan gedung dan menyuguhkan realitas yang baru.

[REC] 3 Genesis adalah bagian yang menyambung alur cerita dari dua film terdahulu yang akan mengungkap semua informasi tersembunyi yang ada di dua film pertama dan memberikan petunjuk untuk seri terakhir [REC] 4 Apocalypse.

Source : hot.detik.com

Tampan Tailor ; Sinopsis


Topan (Vino G. Bastian) adalah seorang penjahit yang baru saja kehilangan istrinya. Cobaan hidup semakin berat ia rasakan ketika nyaris kehilangan toko jahitnya, sehingga mengancam masa depan anaknya Bintang (Jefan Nathanio) yang tak bisa lagi sekolah.

Meski cobaan datang bertubi-tubi, Topan tak mau menyerah begitu saja. Dengan bantuan sepupunya, Darman (Ringgo Agus Rakhman), Topan mulai mencoba segala macam pekerjaan untuk terus menyambung hidup. Mulai dari calo tiket kereta, kuli bangunan hingga pekerjaan yang berbahaya sebagai stuntman.

Semangat Topan yang pantang menyerah berhasil memikat hati gadis penjaga kios di samping stasiun kereta yang bernama Prita (Marsha Timothy). Sang gadis pun berusaha membantu Topan untuk kembali bangkit dan mengembalikan semua mimpinya.

Source: hot.detik.com

Madre; Sinopsis



Kata Madre sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang artinya ibu, dan diterjemahkan sebagai biang roti. Dalam film diceritakan, karakter Tansen (Vino Bastian) memiliki warisan Madre yang turun temurun. Namun perusahaan roti tradisional miliknya berada di ambang kebangkrutan.

Saat itu ia bertemu dengan Meilan yang mengajak kerjasama. Intensitas pertemua keduanya pun menimbulkan benih-benih cinta.

Film arahan sutradara Benni Setiwan ini merupakan adaptasi dari novel Dewi Lestari dengan judul yang sama.

Source ; hot.detik.com

The Host ; Sinopsis



Bumi diserang oleh alien. Manusia menjadi tuan rumah bagi para penyerbu, pikiran mereka dikuasai sementara tubuh mereka tidak. Saat Melanie (Saoirse Ronan) ditangkap dan disuntikkan jiwa dalam tubuhnya bernama Wanderer. Tubuh Melanie hidup dalam jiwa yang berbeda: penuh emosi, indra serta ingatan yang tajam

Ternyata Wanderer mengalami kesulitan yang tidak ia harapkan: tubuhnya menolak untuk melepaskan pikirannya Ketika Wanderer dan Melanie enggan bersekutu, mereka mulai melakukan pencarian berbahaya dan penuh ketidakpastian untuk mencari pria mereka cintai. 

Source : hot.detik.com 

G.I Joe: Retaliation Sinopsis



Dalam film pertama, Komandan Cobra (Luke Bracey) yang membuat kekacauan dengan rencana jahatnya akhirnya bisa ditangkap oleh satuan elit G.I Joe. Tapi, dunia tak lantas tentram karena anak buah sang komandan yang masih berkeliaran mengusung misi balas dendam.

Zartan (Arnold Vosloo) menjadi aktor penting dalam upaya penyelamatan Komandan Kobra di tahanan rahasia dengan pengamanan canggih. Dibantu oleh Storm Shadow (Lee Byung-hun) dan Firefly (Ray Stevenson), mereka menerobos penjara bawah tanah dengan rencana matang.

Zartan juga menahan Presiden AS, dan menyamar menjadi pemimpin tertinggi negara adidaya itu. Sambil menunggu kembalinya sang komandan, Zartan cs menyiapkan rencana brutal. Mulai dari misi melenyapkan pasukan elit 'G.I Joe' hingga perang nuklir.

Source ; hot.detik.com

Sekuel 'Independence Day' dengan Seting 20 Tahun Kemudian




Jakarta - Sutradara Independence Day Roland Emmerich, telah mengemukakan ide baru unruk sekuel film Independence Day (1996), konon sekuel baru film ini akan mengambil seting waktu 20 tahun kemudian. Film yang bercerita tentang invasi alien itu dibintangi Will Smith pada film pertamanya. Untuk sekuelnya, Emmerich sudah menyelesaikan skripnya, kemungkinan akan memberi judul  'ID Forever Part 1' dan 'ID Forever Part 2'.

“Manusia tahu bahwa suatu hari alien akan datang. Dan mereka tahu bahwa satu-satunya cara agar Anda benar-benar dapat melakukan perjalanan di luar angkasa adalah melalui wormholes. Jadi bagi alien, bisa memakan waktu dua atau tiga minggu, tetapi bagi kita itu dua puluh atau dua puluh lima tahun,” ucapnya kepada Entertainment Weekly.

Sutradara ini menulis dua naskah dengan co-writer ‘Independence Day’ Dean Devlin. Ia kemudian meneruskannya ke James Vanderbilt--yang menulis film barunya ‘White House Down’--untuk ditulis ulang.

Emmerich mengatakan bahwa film baru ini akan mencampur pemain lama dan wajah baru yang lebih muda. “Beberapa karakter masih sama, tapi juga ada karakter baru yang lebih muda.”
“Film pertama berakhir dengan lumayan sukses, tapi hanya cukup untuk memberi harapan kepada manusia. Dan di film kedua mereka membebaskan diri mereka lagi dari para alien.”

Klarifikasi Eyang Subur Membantah Dirinya Sesat




Jakarta - Setelah lama diam, Eyang Subur akhirnya memberikan klarifikasinya atas pemberitaan miring mengenai dirinya belakangan ini. Di kediaman Eyang Subur di Jalan Beringin III, Tanjung Duren, Jakarta Barat akhirnya mengklarifikasi langsung lewat pernyataan tertulisnya.
Eyang Subur membantah dirinya seorang dukun. Ia juga membantah telah menyebarkan aliran sesat. Lantas Eyang Subur menegaskan justru dirinya mematuhi ajaran Islam secara utuh. Eyang Subur juga mengaku telah mengislamkan beberapa orang.

"Saya mendukung setiap orang untuk beribadah dan menyiarkan ajaran agama Islam seperti yang saya anut. Dan alhamdulillah saya pribadi pun telah mengislamkan beberapa orang yang tadinya tidak beragama Islam," begitu bunyi klarifikasi Subur lewat surat yang ia tanda tangani di atas materai.

Eyang Subur memang tetap tidak muncul ke publik. Kamis dini hari (28/3/2013), ketika beberapa wartawan menyambangi, Eyang Subur sedang berada di dalam rumah. Namun secara halus ia menolak untuk ditemui. Eyang mengaku lelah dan ingin beristirahat.

Klarifikasi pun ia tuangkan dalam sebuah pernyataan tertulis itu. Ada dua hal utama yang disampaikan pria yang dikabarkan memiliki banyak istri tersebut.

Soal tudingan Adi yang menyebut dirinya melarang murid-muridnya untuk pergi umroh dan haji pun dibantahnya pula. Subur juga menilai, tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya merupakan upaya adu domba.

"Saya tidak pernah melarang setiap orang untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing seperti yang dituduhkan oleh oknum tertentu, dan saya tidak pernah melarang orang beribadah termasuk daripadanya salat lima waktu, berpuasa di bulan suci Ramadan, pergi haji atau umroh, berzakat dan infaq sadakah, dan saya tidak pernah meminta upeti apapun dan kepada siapapun," paparnya.

"Saya tidak melecehkan Nabi Adam AS dan nabi-nabi lainnya seperti yang dituduhkan oknum tertentu kepada diri saya. Itu adalah tuduhan yang menyesatkan dan merupakan upaya adu domba dengan pihak lain," begitu klarifikasi Subur tanpa merinci siapa pihak lain yang dimaksud.

daripada mikir si subur mending beli mobil di Mobil Bekas Oke

Rabu, 27 Maret 2013

The Joy Of Not Working



Mungkin kata-kata yang saya pilih sebagai judul berkesan malas-malasan, tidak ada etos kerja, tidak mendidik!, tapi tunggu dulu, kata-kata ini adalah sebuah judul buku yang ditulis oleh Ernie J. Zelenski, yang kemudian menjadi salah satu internasional best seller. Tulisan ini memang tidak akan mengupas isi buku tersebut, tapi sekedar tulisan ringan tentang pekerjaan.

Kenapa kita harus bekerja? suatu pertanyaan bodoh mungkin, semua orang, dari anak kecil sampai kakek kakek pasti bisa menjawabnya. Memang bekerja adalah suatu kewajiban, apapun jenis pekerjaannya. Masalahnya adalah tidak semua orang menemukan pekerjaan yang menyenangkan, atau setidaknya pekerjaan yang tidak menyulitkan, dengan jam kerja pendek, berpenghasilan besar dan beban kerja yang sedikit, pekerjaan jenis ini pasti diidamkan oleh semua pekerja di muka bumi. Kenyataannya hanya segelintir orang yang beruntung mendapatkan jenis pekerjaan seperti ini, selebihnya? beban pekerjaan berat, target, tekanan, stress, gaji yang tidak memadai, lebih jamak kita temukan, apalagi di Indonesia.

Meskipun bekerja adalah suatu kewajiban, tapi bekerja dibidang yang tidak kita sukai akan menambah beban pekerjaan kita, stres akibat pekerjaan menjadi salah satu sebab tingginya angka bunuh diri di Jepang (so far belum ada data untuk indonesia) seperti apakah tanda tanda pekerjaan tak lagi cocok untuk kita?

  1. Tidak ada kejelasan jenjang karir
  2. Atasan yang menindas
  3. Rekan kerja yang tidak mendukung
  4. Pekerjaan yang sama sekali bukan bidang yang kita sukai
  5. Prosentase kenaikan gaji yang kecil
  6. Tidak adanya jaminan hari tua
  7. Kurangnya fasilitas
  8. Rhomusa
  9. Dan ribuan alasan lain yang bisa anda buat

Apakah alasan itu membuat kita berhak untuk tidak bekerja? Tidak! kita harus tetap bekerja, dengan cara yang lain. Mulailah berpikir keluar dari zona aman anda (bukan zona nyaman), gaji per bulan meski pas pasan, lingkungan kerja yang sudah anda kenal dan sebagainya. Mulailah hal baru dalam hidup anda. Mulailah berpikir anda tidak harus bekera untuk orang lain, tapi bekerjalah untuk diri anda sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha dengan penghasilan milyaran rupiah, dimulai dari suatu proses keluarnya mereka dari pekerjaan yang sebenarnya cukup untuk menghidupi mereka. Memang bukan perkara mudah untuk menjadi seorang pengusaha, kadang ketika kita membaca atau mendengar kisah sukses mereka, kita hanya menganggapnya omong kosong, "ah itu karena mereka punya modal" atau "ah mereka sangat beruntung", "ah itu karena mereka sekarang sukses", dan ratusan ungkapan pesimisme yang menjurus sarkastik bisa kita buat, tapi satu hal yang harus kita semua setujui, mereka berani memulai, melangkah, satu langkah awal untuk memulai, dan seharusnya kita berani melakukan hal yang sama.

Keluar dari pekerjaan bukanlah hal yang sulit, tapi memulai hidup tanpa pekerjaan akan lebih sulit, kecuali kita keluar dari suatu pekerjaan karena mendapat tempat kerja yang lain. Keluar dari pekerjaan dan memutuskan bekerja untuk diri sendiri membutuhkan perencanaan yang matang. Setidaknya kita harus punya plan A, plan B, plan cadangan, plan cadangan dari plan cadangan. salah satu yang harus kita pertimbangkan adalah biaya hidup selama plan-plan kita belum berjalan. setidaknya ada biaya hidup selama 6 bulan minimal sampai apa yang kita usahakan benar-benar mampu menanggung biaya hidup kita.

Sampailah kita pada akhir artikel ringan ini, bijaksanalah dalam memutuskan langkah anda, tidak ada yang kekal dalam hidup ini, semua pasti akan berubah, satu kata yang perlu kita sepakati, jangan ada ruang untuk putus asa dalam hidup kita.

Ketika Kita Masih Memiliki Waktu



Sudah jamak kita dengar istilah waktu adalah uang, mungkin memang benar untuk sebagian orang, tapi tidak untuk sebagian yang lain, termasuk saya. kenapa? marilah kita berpikir sejenak tentang waktu, apa saja yang sudah kita lakukan dengan waktu yang kita miliki, apakah kita sudah memanfaatkannya dengan baik. Sebuah renungan kecil,  ada satu pertanyaan untuk anda, apa yang akan anda lakukan ketika ada seorang bankir datang dan memberikan uang setiap hari kepada anda, 500 juta per hari, dengan catatan anda harus menghabiskannya dalam hari yang sama, tapi jika uang itu masih bersisa sang bankir itu akan menggambil sisanya, dan esok harinya sang bankir itu akan kembali datang, memberikan 500 juta untuk anda habiskan dihari itu, dan akan mengambil sisanya diakhir hari tersebut, begitu seterusnya. Pasti anda akan menjawab, "aku akan menghabiskan uang itu untuk membeli rumah, mobil, investasi, belanja, membeli beberapa gadget, menyantuni anak yatim piatu, membeli tanah, oprasi plastik, ke salon, mengobati encok, beli koyo atau mungkin menikah lagi". Saya yakin anda ingin menghabiskan 500 juta itu tanpa sisa. apakah saya salah?

Oke, jadi kita semua setuju, uang itu hal yang berharga. apakah sangat berharga?. Sebenarnya dengan bentuk yang berbeda, kita memiliki hal yang jauh lebih berharga dari 500 juta tersebut, tapi kita tidak menyadarinya, harta itu adalah waktu selama 86400 detik, 1440 menit, 24 jam dalam satu hari, waktu yang kita miliki dan pasti akan kita habiskan. Sebaik apa kita menghabiskan waktu kita? anggaplah hal-hal produktif dan positif  yang kita lakukan sama seperti kita membelanjakan uang 500 juta, sedangkan hal negatif dan tidak produktif kita anggap sebagai uang 500 juta yang tidak kita belanjakan. Berapa puluh juta uang yang harus anda kembalikan jika anda menghabiskan uang 500 juta sama seperti anda menghabiskan waktu dalam satu hari?.

Kenapa saya tidak setuju dengan waktu adalah uang? satu jawaban sederhana, kita tidak bisa mengulangi lagi waktu yang pernah kita lalui, sedetikpun!. Disisi lain ketika kita kehilangan uang masih banyak kesempatan kita untuk menggantinya. Sadarkah kita dengan betapa berharganya waktu? bahkan kita sama sekali tidak tahu berapa waktu yang tersisa untuk kita. so when we have a time, luangkanlah sedikit waktu kita untuk orang-orang tercinta, peluklah ibu kita, katakan betapa kita menyayanginya, ucapkalah terimakasih kepada ayah kita, yang telah bekerja untuk menafkahi dan membesarkan kita, ciumlah anak-anak kita, tanyakan apa yang mereka kerjakan hari ini, apakah mereka melakukan kenakalan atau tidak, apa yang mereka mainkan hari ini, peluklah istri atau suami anda, pujilah dia, kecantikannya, ketampananya, kerja kerasnya, masakannya, senyumannya, rambutnya atau kumis dan jenggotnya,  bayangkanlah itu adalah kesempatan terakhir anda untuk melakukannya. Ah betapa berharganya waktu yang masih kita miliki, tak sepadan dengan sebanyak apapun uang yang bisa kita peroleh.

Kadang kita begitu mudah menyia-nyiakan waktu, membuangnya dengan kegiatan-kegiatan yang sia-sia, padahal banyak sekali hal produktif dan bermanfaat yang bisa kita lakukan. Mulailah dari hal-hal kecil untuk memanfaatkan waktu. Jadikanlah waktu sebagai harta yang tak ternilai untuk kita. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai, tidak ada salahnya untuk mencoba, sebarkanlah energi positif kita kepada orang-orang disekitar kita, yakinlah bahwa energi positif itu akan kembali ke kita dalam bentuk positif.

Menjadi Bos Untuk Diri Sendiri




Nine to five, sepertinya  kata-kata itu selalu menghantui kita dari senin sampai jumat, bahkan senin sampai sabtu, atau bahkan ketika orang lain sibuk bersepeda, joging, menikmati car free day, memancing, baca koran, berkebun, ada yang harus sibuk berdandan rapi dan bergegas menuju tempat kerja, sedikit menyedihkan. Pekerjaan kita sering kali menyita hampir sebagian besar waktu yang kita miliki, sedikit sekali waktu yang bisa kita luangkan, sekedar untuk bercengkrama dengan keluarga, berolahraga, berkebun, memancing, atau hanya untuk memotong rambut.

Ada satu cerita, seorang teman saya, bekerja menjadi asisten pribadi seorang CEO perusahaan terkemuka, malam minggu  itu kami sedang terlibat pertandingan bulu tangkis beregu tingkat RT, berjudul "Turnamen Bulutangkis antar RT, Se RW 3, Piala Pak Supeno, dalam rangka memperingati kemerdekaan RI dan kaul Pak Supeno Menggolo". Penonton sangat ramai, drum, galon, panci, piring sendok, gayung, baskom, semua yang menimbulkan suara mereka bawa, serasa bertanding di Piala Thomas. Maklum jiwa nasionalime untuk mendukung RTnya tergugah.  Teman saya itu adalah salah satu pemain yang sangat diandalkan oleh team kami, sebagai pemain ke tiga dalam lima partai yang dipertandingkan, saat itu team kami sudah unggul dua kosong, artinya jika pertandingan ke tiga, teman saya berhasil memenangkan pertandingan, skor tiga kosong. Otomatis team kami menang. Sporter kami terus meneriakan namanya "Salim Prok prok prok, Salim, prok prok prok". Tapi apa daya, lima menit sebelum pertandingan dimulai, bos nya menelfon, kami cuma mendengar jawaban "iya pak", "siap pak", "segera saya kerjakan", setelah selesai menjawab panggilan telpon, teman saya berkata "maaf saya ga bisa main, sekarang juga harus ke lokasi proyek". Jam menunjukan angka 22.15, kami hanya terdiam dan pasrah, sporter kami kecewa, tak ada yang bisa kami lakukan, tentu karir teman saya itu jauh lebih penting dibanding pertandingan bulutangkis tujubelasan antar RT. Team kami kalah karena hilangnya kepercayaan diri, frustasi dan motivasi.

Di hari yang berbeda, beberapa malam sesudahnya, hujan rintik turun dari sore hari, disertai angin yang cukup kencang, perut saya terasa sangat lapar, tapi malas sekali keluar rumah, cuaca saat itu mengalahkan rasa lapar saya, satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah menunggu tukang nasi goreng langganan saya. Sambil menonton televisi saya menunggu, membaca koran sambil masih menunggu, menulis artikel, sambil menunggu bercampur menggerutu, sambil tertidur saya menunggu dan menggerutu. sampai pagi pun si tukang nasi goreng tak juga menampakan tahi lalat dijidatnya. Sampai beberapa hari ke depan dia masih belum juga muncul. beberapa hari setelahnya dengan gerobak kuning dan kentongan, memecah malam dan menghancurkan ide artikel saya, dia muncul, langsung tanpa menunggu lama saya memanggilnya.

        "Bang nasi goreng satu bang" saya mengawali percakapan
        "Pakai telor ga bos?"
        "Boleh, sekalian pake dongkol bang"
        "Gada nasi goreng jengkol bos"
        "Dongkol bang!!, kemana saja ga pernah jualan?!"
       "Sibuk bos, main bulutangkis antar RT, tujubelasan, di RW 3, baru kemarin jadi juara, Nih kaos   hadiahnya saya pake".
        " What????@#$%#*^&81!!!!"

Cerita singkat tadi menggambarkan seperti apa kehidupan kita, bukan masalah siapa yang menjarai turnamen bulutangkis, bukan masalah kaos si penjual nasi goreng, tapi yang membuat saya iri adalah waktu yang dimiliki si tukang nasi goreng, apa yang tidak dimiliki oleh temen saya seorang asisten CEO. Mungkin Teman saya itu memiliki segala galanya, rumah, mobil, sepeda motor, tanah yang luas, tapi dia harus menukarnya dengan waktu yang dimilikinya. Perusahaanya memiliki semua waktunya, bahkan hanya tidak ada waktu untuk teman-temannya, keluarganya, orang orang yang membutuhkannya,. Bahkan mungkin dia tidak punya waktu untuk Tuhannya. Ada dimana seseorang benar-benar tidak memiliki kuasa akan waktu yang dimilikinya. Sementara si penjual nasi goreng, dengan mudah mengatur waktunya, melakukan apa yang diinginkannya, bukan waktu yang mengaturnya. Kita kesampingkan dulu penghasilan dan seperti apa kehidupan si tukang nasi goreng, tapi kita harus setuju, bahwa dia adalah bos untuk dirinya sendiri. 

Jalan hidup memang sebuah pilihan, seperti dua sisi mata uang, sisi positif dari suatu pilihan pasti membawa sisi negatif, kita sendirilah yang menentukan pilihan itu, dan kita lah yang akan menghadapi konsekuensinya.

Saat Yang Tepat Untuk Menyerah


Pasti anda pernah berpikir untuk berhenti dari suatu pekerjaan, mungkin pekerjaan itu anda anggap tidak menguntungkan, atau mungkin membuat anda tidak berkembang, mengukung anda, membuang waktu anda, mungkin anda akan berpikir anda tidak akan mungkin menyelesaikannya, mungkin anda akan berpikir ini adalah saat yang tepat untuk menyerah. Jika anda seorang karyawan dan memilih untuk keluar dari pekerjaan anda, anda bukan menyerah, tapi anda mencari peluang yang lebih baik. Jika anda seorang pengusaha dan memutuskan untuk menutup usaha anda, bukan berarti anda menyerah, tapi anda mencari keuntungan yang lebih besar. Jika anda seorang petinju, dan dipukul jatuh dan kalah oleh lawan anda, anda bukan menyerah, tapi menunggu kesempatan dalam pertandingan lain. jika anda seorang pengajar, dan anda menyerah mendidik satu atau sekumpulan siswa, anda bukan menyerah, tapi siswanya yang kebangetan, ini bercanda.

Saya sepakat dengan motivator-motivator terkenl di dunia, jangan pernah ada kata menyerah!. Bekerja keras, memulai langkah demi langkah. Mungkin bukan hal yang mudah untuk melakukannya. Sering kita dicemooh oleh orang orang disekitar kita, mereka menganggap kita melakukan hal yang bodoh, mustahil, atau tidak berguna, tidak produktif dan bla bla bla, jadikanlah itu sebagai motivasi anda, buktikan kepada mereka apa yang anda lakukan adalah hal yang bermanfaat. Tersebutlah nama Edward Leedskalnin, seorang misterius yang membangun monumen yang juga sama misteriusnya, jika anda menjadi tetangganya, mungkin anda akan menjadi salah satu orang yang menganggapnya kurang waras, rencananya membuat istana coral seorang diri, dengan batu-batu karang yang rata-rata memiliki berat dua ton, pastilah sesuatu yang mustahil. Edward berasal dari Latvia, setelah  patah hati dia lalu meninggalkan Latvia dan menetap di Amerika. Setelah itu, ia menghabiskan sekitar 30 tahun berikutnya untuk membangun Coral Castle yang termasyur. Ah anda bisa membaca ini disebuah artikel, dari blog  xfile-enigma.blogspot.com yang selalu menginspirasi saya, dalam satu artikel berjudul edward leedskanin dan rahasia coral. Disini saya tidak akan membahas tentang seberapa misteriusnya Coral Castel tersebut dan seperti apa cara Edward Leedskalnin membanggunnya, sungguh saya tidak memiliki kecerdasan setingkat Bung Enigma, It's a fact :D.  Saya hanya akan membahas kehebatan seorang manusia, Edward Leedskalnin adalah representasi kekuatan manusia yang mampu mengolah emosinya, betapa kuat kemampuan seorang manusia yang termotivasi oleh hal buruk yang menimpanya. Saya yakin anda pernah putus cinta, dan sangat sulit bagi saya untuk menuliskan menggunakan kata-kata untuk melukiskanya. Tapi apakah anda menjadikan sejuta perasaan gundah tadi sebagai suatu bahan bakar, reaktor yang menggerakan anda, tidak harus putus cinta, banyak kasus lain, cemoohan dari orang-orang disekitar anda contohnya, jadikanlah itu sebagai pengganti  reaksi fusi nuklir. yang akan menjadi  energi besar yang akan membawa anda ke mimpi-mimpi anda. 

Jadi kapan saat yang tepat untuk menyerah? ketika anda merasa  masalah-masalah yang tak kunjung usai, pekerjaan yang menyiksa, cobaaan-cobaan yang sangat berat, kesulitan ekonomi, kondisi fisik yang tidak memungkinkan, itu bukan saat yang tepat untuk menyerah. Jangan jadikan semua masalah tersebut sebagai pembenaran untuk menunjukan kelemahan anda, jangan pernah menyerah ketika kita masih bisa berusaha, meski berat pasti akan ada jalan keluar. Hanya ada satu waktu yang tepat untuk menyerah,  ketika allah memanggil kita. Ketika mata kita sudah tertutup, ketika tubuh kita telah kehilangan kemampuan motorik, saat kita harus mempertanggung jawaban semua amal pebuatan kita, anda boleh menyerah ketika saat itu datang.

Do it Now!!!




Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover. - H. Jackson Brown Jr. 

Katakan jika anda tidak setuju dengan  quotes ini, di mana letak kesalahannya?. Ketika kuliah dulu saya adalah mahasiswa seret prestasi, tugas-tugas kuliah di awal semester, hanya saya kerjakan seminggu sebelum deadline diakhir semester, alasan saya agar terbiasa bekerja dikejar waktu, alasan lain agar tugas yang saya hasilkan lebih baik, karena kepepet, bukankah seorang pencuri yang dikejar orang sekampung bisa meloncati tembok setinggi 2 meter, itu pemikiran saya waktu itu, tidak masuk akal bukan?. Inilah yang menyebabkan saya hanya menjadi seorang freelance blogger, bandingkan dengan teman-teman saya yang sebagian menjadi guru berprestasi, menjabat di Dinas Pendidikan, kepala sekolah, kepala desa, bahkan menjadi suami yang berprestasi. Itu tidak lepas dari kehebatan mereka ketika kuliah dulu, hebat dalam segala hal tentunya.  

Saya memutuskan menulis blog ini seminggu yang lalu, tentu banyak yang saya harapkan dari blog ini, setidaknya saya bisa melepaskan sejenak kepenatan dari pekerjaan saya di dunia nyata, dengan kesulitan kesulitan yang nyata pula. Mungkin banyak orang yang mengatakan blog ini hanya berisi tulisan-tulisan tidak penting, tidak nyambung, tidak berkualitas, murahan dan anda bisa menggunakan kata-kata anda sendiri untuk menggambarkan betapa jeleknya tulisan saya, just kidding. tapi setidaknya ada satu orang yang mengganggap blog ini bermanfaat, anda tau siapa? ya anda benar, sayalah orangnya. Ada satu artikel yang sama tidak bergunanya bagi anda di blog ini saat yang tepat untuk menyerah, saya terus berusaha untuk melakukannya, menjadikan hal-hal buruk sebagai reaktor yang akan menjadi energi saya menuju kesuksesan. Jadi tak masalah buat saya jika banyak yang mengatakan tulisan saya tidak berguna dan membuang-buang waktu.

Memang saya bukan seorang ahli IT, bukan perkara mudah membuat Blog ini menjadi SEO, apalagi menjadi Blog yang memiliki Page Rank. Saya hanya bisa menulis artikel, tentang semua hal yang ada di kepala saya, bukan pula seorang programer jenius yang mampu memahami mekanisme sistem algoritma google, sehingga bisa menampilkan blog ini di peringkat teratas daftar hasil pencarian google, bahkan di halaman pertama sekalipun. Tapi saya tidak takut untuk bermimpi, suatu saat blog ini akan ada di sana. Mungkin mustahil untuk saat ini, tapi who knows? seperti cuaca, kita hanya bisa memprediksi, seperti apa kenyataannya nanti, tidak ada yang tahu.

Jadi jika anda memiliki suatu rencana, lakukanlah secepatnya, ketika anda memiliki kesempatan untuk melakukannya, tahun depan mungkin anda akan menyesali kenapa anda tidak memulainya dari tahun ini. Jalankanlah apa yang sudah anda rencanakan, apa yang membuat anda menundanya? kegagalan? tidak ada kesuksesan tanpa melalui kegagalan, dari kegagalanlah kita belajar, tapi selalu berpikir tentang kegagalan dan masalah-masalah yang menghadang hanya akan membuat langkah kita terhenti. Bayangkan jika seorang pelaut takut ombak, dia tidak akan pernah jadi pelaut.

If you keep saying things are going to be bad, you have a chance of being a prophet.
- Isaac B. Singer

Jadi lakukanlah apa yang bisa anda lakukan sekarang, jalankan rencana-rencana anda, berpikirlah positif. Pastikan anda akan menjadi bagian utama dari suatu kesuksesan.


I Believe In Me



I don't believe you have to be better than everybody else. I believe you have to be better than you ever thought you could be. Ken Venturi.

Anda pencinta sepakbola?  jika iya, pasti anda masih teringat dengan pertandingan Inggris vs Italia 25 Juni 2012 dari stadion NSK Olimpijs'kyj — Kyiv (Kiev) Ukraina, perdelapan final Piala Eropa 2012. Setelah 120 menit pertandingan, score imbang kosong-kosong. Pertandingan dilanjutkan adu penalti, penendang pertama Italia Mario Balloteli membawa Italia unggul, Inggris melalui Steven Gerrard menyamakan kedudukan, Montolivo, Italia gagal mengeksekusi penalti, Rooney gol! Italia dalam posisi tertekan, 1-2 untuk Inggris, penendang ketiga Andrea Pirlo (one of my favorite man, he's a Milan right? No ,he's Juve now!) dalam posisi tertinggal, jika eksekusinya gagal, Italia semakin tertekan, kans untuk menang semakin tertutup.

 58.057.477 penduduk Italia menunggu, berdoa, berharap, mungkin memejamkan mata atau membelakangi layar televisi, jutaan pasang mata di dunia menunggu, bandar-bandar judi bolak-balik ke kamar mandi. Pirlo maju dengan wajah tanpa ekspresi, Joe Hart kiper Inggris sedikit tersenyum melakukan provokasi, dan apa yang dilakukan Pirlo? dia menendang bagian bawah bola dengan ujung kaki ke arah tengah gawang, bola membentuk lintasan parabolic kecil, dengan kecepatan tidak lebih dari 30km per jam, konon tehnik itu disebut Panenka. Dalam adu penalti, salah satu cara paling aman adalah menendang ke sudut kanan atau kiri gawang dengan kecepatan penuh, tendangan yang sulit dijangkau kiper sehebat apapun. Tapi tendangan ini, tak perlu Joe Hart, seorang Hakuho Yokozuna juara sumo asal Jepang pasti akan menepis bola seperti ini dengan mudah, bahkan mungkin hanya menggunakan perutnya, its a joke. Yang terjadi, dalam tendangan penalti 90% advantage ada dipenendang, peluang kiper hanya 10% untuk menggagalkan tendangan itu. Seorang kiper akan bergerak ke kiri atau ke kanan secepat mungkin untuk menepis bola yang datang hanya dari jarak 11m. Sama seperti yang dilakukan Joe Hart, dia bergerak ke kanan, membiarkan bola yang sangat lambat itu masuk tepat ke tengah-tengah gawang, tempatnya berdiri sebelum memutuskan bergerak ke kanan. Italia bersorak, pemain-pemain Inggris runtuh mentalnya, skor akhir 4-2 untuk kemenangan Italia.

Mungkin ada ratusan bahkan ribuan pemain sepakbola di Indonesia sekalipun negara dengan peringkat FIFA 150an, bisa  melakukan tendangan seperti itu, dalam sesi latihan tentunya. Dipertandingan sebesar Piala Eropa, dibutuhkan mental dan kepercayaan diri yang luar biasa kuat. Bayangkan jika Joe Hart memutuskan untuk tidak bergerak, pasti dia akan menagkap bola itu dengan satu tangan, Pirlo akan dihujat di seantero Italia. Reputasinya akan hancur hanya karena satu tendangan. Tapi dia memutuskan untuk melakukannya, dia percaya kemampuannya. Dia mempercayai dirinya sendiri.

Bagaimana dengan anda? sudahkah anda sadar memiliki suatu kemampuan? sudahkah anda mempercayai kemampuan yang anda miliki? atau anda hanya belum berani menunjukannya? masih mempertimbangkan resiko yang harus anda hadapi jika anda melakukannya? atau anda hanya ingin memendamnya, laksana harta karun yang disembunyikan oleh bajak laut Karibia, tanpa dilengkapi peta?.
Bagaimana orang lain akan memberi kepercayaan kepada anda, jika anda sendiri tidak memberi kepercayaan kepada diri anda. So let's  sing;

I believe I can fly
I believe I can touch the sky
I think about it every night and day
Spread my wings and fly away
I believe I can soar
I see me running through that open door
I believe I can fly
I believe I can fly
I believe I can fly

Yang Terhormat Nama Saya














Saya seorang sarjana, berkulit putih berwajah tampan, dengan rambut ikal,  wajar jika saya menjadi pujaan gadis-gadis di kantor saya. Pasti mereka berpikir saya adalah calon suami idaman, memang mereka tidak salah. Suatu ketika ada seorang gadis, saya lupa namanya, kalau tidak salah ingat dia berwajah cantik, berkulit putih, kalo tidak salah lagi dia dari Manado, satu kantor dengan saya. Awalnya tidak ada yang istimewa, biasa saja, tapi semakin lama perhatianya semakin luar biasa, dari potongan rambut, baju, dasi sepatu sampai kaos kaki saya, benar-benar menjadi hal yang menarik untuknya. Suatu ketika dengan wajah cantiknya dia datang ke meja saya, dengan seikat bunga dia mengatakan "jadikan aku pacarmu". Lupa kata-kata seperti apa yang saya ucapkan waktu itu, yang teringat hanya dia terisak sambil tersenyum, atau tersenyum sambil terisak, ah atau sama saja kedua hal itu. Esok harinya dia menggundurkan diri dari kantor saya. Beberapa bulan kemudian saya mendengar dia membuka sebuah toko bunga dan menamakan toko bunganya Mas Bawong Florist, it's my name.


Sempat saya dipindahkan dari kantor pusat ke luar jawa, wilayah yang masih sangat asing tentunya untuk saya, karena ini adalah pindah tugas perdana, banyak hal tercecer, dari kemeja putih, dasi keberuntungan, sampai amplop kondangan, big mess out there. Beberapa hari bertugas saya banyak sekali mendapat bantuan dari seorang teman kerja saya, namanya Ricky sama berasal dari jakarta membuat kami merasa senasib, cuma nasibnya lebih baik, dia sudah memiliki istri cantik yang tengah mengandung anak pertama mereka. Semua keperluan saya disiapkan olehnya, dari tempat kost, kendaraan, sampai jemuran baju. Suatu ketika, malam sudah cukup larut, kami pulang dari kunjungan lapangan, dengan mobil 4x4 kami menyusuri jalan setengah aspal, hanya padang ilalang dikiri kanan jalan, dipayungi temaram sinar rembulan dan sejuknya angin malam savana tropis, its totally   romantic. Ditengah perjalanan Ricky menghentikan mobil dan mematikan mesinnya, jangankan saya, serangga-serangga malampun bertanya-tanya apa yang terjadi, dua orang pria tampan maskulin, mematikan mesin mobil di tengah padang ilalang!. Diantara desir angin, Ricky berbisik lembut ke telinga saya "Bawong aku mencintaimu" what?!! saya terlonjak dari jok mobil, saya sangat marah, tanpa sepatah katapun saya turun dari mobil, saya tidak perduli jika saya harus pulang naik kuda, kuda lumping sekalipun. What on earth? romantic night with a wrong guy!.  Setelah itu berkali-kali dia meminta maaf, tapi saya mengabaikannya, kami tak lagi bertegur sapa semenjak itu, dia terlihat sangat menyesal. Sampai akhirnya saya dipindahkan ke kantor cabang lain, yang saya dengar terakhir tentangnya adalah setelah anaknya lahir, dia memberinya nama; Bawong.

Kantor cabang baru ini, terletak dibatas luar kepulauan Indonesia, pengalaman saya dipindahkan cukup untuk membuat saya mandiri dalam kepindahan yang ke dua ini. Pulau ini sangat jauh dari peradaban, ah bukankah kita sudah merdeka? selalu pertanyaan ini yang terlintas. Saya tinggal disebuah perkampungan kecil, warganya sebagian besar nelayan, tapi yang saya suka, mereka umat yang sangat taat, masjid mereka selalu penuh. Sebenarnya bukan masjid seperti yang saya kenal selama ini, bertiang kayu beratap rumbia, dengan lantai papan. Saya yakin seekor sapi senewen pun akan merobohkan bangunan ini dengan mudah. Suatu ketika mereka berencana memperbaiki masjid, hanya masalahnya dana yang mereka kumpulkan belum mencukupi. Waktu itu seingat saya, tanpa ragu saya meyumbangkan seluruh tabungan saya untuk pembangunan masjid itu. Setelah pembangunan selesai, pak kepala desa mendatangi saya, mengatakan jika warga desa sepakat menamakan masjid itu dengan nama saya. Saya tersentak dan langsung menolak, saya bukan sufi atau ustadz, apalagi habib, sama sekali tak pantas nama saya dijadikan nama masjid. Akhirnya pak lurah dan warga sepakat menamakan gang kecil di depan masjid itu "Gang Bawong"

Akhirnya setelah malang melintang di kepulauan timur Indonesia, saya ditugaskan ke Yogyakarta, kota impian saya selama ini. Dan benar saya memang berjodoh dengan kota ini, tak perlu lama, saya mengenal seorang gadis cantik keturunan ningrat. Tanpa melakukan apapun dia sudah membuat jantung saya berdebar-debar, kedipannya membuat jantung saya berhenti berdetak. See, betapa mudah cinta membunuh seseorang. Sayang ternyata apa mau dikata, cinta saya bertepuk sebelah tangan, dia sama sekali tidak memperdulikan saya. Bunga, puisi, lagu, gitar, rayuan gombal, semua jurus saya lakukan. Malam minggu pasti saya apel, meski kadang hanya nongkrong di kios rokok di seberang rumahnya, anda semua pasti tahu rasanya jatuh cinta, melihat genting rumahnya saja sudah terasa indah. Sampai kegilaan saya memuncak, ketika saya melamarnya ke orang tuanya, tentu saja anda tahu jawabanya, ditolak!. Tapi saya  tidak putus asa, satu persatu orang pintar saya datangi, dari profesor, ustadz, guru sampai dukun, semuanya. Apa yang saya lakukan bukan seperti orang yang ditolak lamarannya, tapi justru sebaliknya, sang gadis ningrat pun stres, orang tuanya marah dan meminta saya untuk tidak pernah datang lagi ke rumahnya, tapi saya masih bergeming, tiap hari saya datang ke rumahnya, berharap salah satu mantra saya bereaksi. Meski hanya menatap pintu pagarnya, saya tidak pernah terlambat apel. Sampai suatu ketika ketika saya sedang berdiri menatap pintu besi di depan rumahnya, sambil komat kamit membaca matra, tiba-tiba saya mendengar sang ayah memanggil "Bawong!" saya terlonjak, setengah berlari saya mendekat, penuh semangat, jantung saya berdegup kencang, Sesaat saya terpana melihatnya, sang ayah sedang memegang seekor anjing yang baru saja dipanggilnya.

Dikutip dan ditulis ulang dari ingatan samar sebuah buku masa kecil 'Yang Terhormat Nama Saya" Emha Ainun Najib 1992.

Seorang rekan pengajar fisika senior mengatakan kepada saya, energi itu bersifat kekal, semua energi positif yang kita keluarkan akan mengalami siklus, berputar entah kemana dan kembali ke kita dalam bentuk energi positif. begitu juga energi negatif yang kita keluarkan akan kembali dalam bentuk negatif. Kitalah yang memilih energi apa yang kita keluarkan, sama seperti kita memilih, seperti apa nama kita akan dikenang.

Masalah Buat Gue?!



















Sedikit cerita tentang kaum urban. Tidak bisa dipungkiri kaum urban terkenal dengan sifat egois, individualis dan materialistik. Mau tidak mau kita harus mengakuinya, bahkan pendatang-pendatang dari hinterlandnya pun lama kelamaan akan tergerus oleh kebudayaan kota, sifat-sifat asli mereka mulai hilang, sangat disayangkan memang. Sebuah artikel yang saya ambil dari sebuah blog andafadillah.wordpress.com  semoga bisa menjadi renungan buat kita semua. 
Sepasang suami dan isteri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan gelagat sambil menggumam “hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?”
Ternyata yang dibeli oleh petani hari itu adalah perangkap tikus. Sang tikus naik panik bukan kepalang.
Ia bergegas lari ke sarang dan bertempik, “Ada perangkap tikus di rumah… di rumah sekarang ada perangkap tikus….”
Ia pun mengadu kepada ayam dan berteriak, “Ada perangkap tikus!”
Sang Ayam berkata, ” Tuan Tikus! Aku turut bersedih tapi ia tak ada kena-mengena dengan aku.”
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak seperti tadi. Sang Kambing pun jawab selamba, “Aku pun turut bersimpati… tapi tidak ada apa yang boleh aku buat. Lagi pun tak tak ada kena-mengena dengan aku. “
Tikus lalu menemui Lembu. Ia mendapat jawaban sama. “Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali. Takkanlah sebesar aku ni boleh masuk perangkap tikus. “
Dengan rasa kecewa Sang Tikus pun berlari ke hutan menemui Ular.
Sang ular berkata “Elehh engkau ni… Perangkap Tikus yang sekecil tak kan la nak membahayakan aku.”
Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah kerana mengetahui ia akan menghadapi bahaya seorang diri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara berdetak perangkap tikusnya berbunyi menandakan umpan dah mengena. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa yang jadi mangsa. Ekor ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang isteri pemilik rumah.Walaupun si Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, isterinya tidak sempat diselamatkan. Si suami pun membawa isterinya ke rumah sakit. Beberapa hari kemudian isterinya sudah boleh pulang namun masih demam.
Isterinya lalu minta dibuatkan sup cakar ayam oleh suaminya kerana percaya sup kaki ayam boleh mengurangkan demam. Tanpa berfikir panjang si Suami pun dengan segera menyembelih ayamnya untuk dapat kaki buat sup.Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih juga isterinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Banyak sungguh orang datang melawat jenazahnya. Kerana rasa sayang suami pada isterinya, tak sampai hati pula dia melihat orang ramai tak dijamu apa-apa.Tanpa berfikir panjang dia pun menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang berziarah.
Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Sering kita berpikir masalah anda bukan masalah saya, tapi renungkanlah, apa yang terjadi dengan ular, ayam, kambing dan sapi dicerita ini. Mungkin masalah teman, saudara, rekan anda atau orang yang tidak anda kenal, sekarang bukan menjadi masalah anda, tapi anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, manusia bukanlah mahluk yang bisa hidup sendiri, kehidupan berjalan linier dalam suatu lingkaran, dan anda menjadi bagian didalamnya. Masihkah anda akan mengatakan, masalah buat gue?!!

RELATED ARTICLE
Yang Terhormat Nama Saya
Saat Yang Tepat Untuk Menyerah
Saya Bosan Mendengar Rencana Rencana Anda

Minggu, 03 Maret 2013

Bloger Newbie



Ternyata sudah 10 hari saya menjadi Bloger, masih sangat newbie istilahnya, waktu yang masih sangat singkat, pastilah tidak banyak pengalaman yang bisa saya bagikan, 10 hari bukanlah apa apa, bahkan telur ayam pun belum akan menetas, atau jika blog ini bagian dari dongeng seribu satu malam, maka masih ada sembilan ratus sembilan puluh satu malam lagi yang harus saya lewati.

Jujur saja blog ini masih sangat jauh dari apa yang saya harapkan, memang ada satu pembaca setia blog ini, yang mengikuti tiap artikel yang saya tulis, yaitu saya sendiri. Sebagai  seorang newbie, saya masih tidak tahu apa-apa tentang blog,  saya bukan seorang ahli IT yang memahami bahasa pemrograman, yang bisa membawa blog ini ada dihalaman depan hasil pencarian google, jangankan bahasa pemrograman mengedit HTML saja sudah membuat saya berkeringat panas dingin, apalagi menjadi SEO, apa itu SEO masih belum saya pahami, semua tentang backlink, dofollow atau nofollow masih menjadi pertanyaan besar buat saya. Apa yang saya bisa cuma menulis artikel, apapun yang sedang terlintas di kepala saya, sampai sejauh ini tulisan saya masih istilah kerennya "ngalor ngidul" tidak spesifik, tidak menspesialisasikan diri ke salah satu tema, biarlah waktu dan pengalaman akan mengajarkan saya menjadi blogger yang baik.

Terakhir dari artikel singkat ini, jika anda seorang blogger newbie sama seperti saya, jangan pernah berhenti berkarya, teruslah mengasah kreativitas anda, jangan terlalu merisaukan tentang trafik, sampai sejauh ini trafik saya masih berada dikisaran 10-15 pengunjung per hari, yah wajar mungkin, bahkan istri saya saja tidak tertarik dengan tulisan saya, dia jauh lebih tertarik dengan ketampanan saya, it's a joke. Banyak hal yang bisa kita pelajari, sedikit demi sedikit. Ada ratusan master blogger yang dengan baik hati mengajarkan kepada kita banyak hal tentang blog, apa yang tidak kita kuasai saat ini tentu akan berubah jika kita tidak pernah berhenti belajar.

Jumat, 01 Maret 2013

Saya Bosan Mendengar Rencana Rencana Anda


Vision without action is daydream. Action without vision is nightmare.
- Japanese Proverb

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, saya tinggal disebuah kost-kostan tua di Yogyakarta, ada enam orang yang menghuni dua belas kamar yang tersedia, rumah kost itu lebih mirip padepokan silat Mpu Gandring dari pada tempat kost mahasiswa, kami berenam memiliki latar belakang hampir sama, mahasiswa-mahasiswa lain menyebut kami kelompok maduri dan teroris, makan dua kali sehari, dengan tempe rong iris (dua potong), untuk menghemat pengeluaran tentunya.

Saya masih sangat mengingatnya, hari yang paling kami benci adalah hari sabtu, karena malamnya adalah malam minggu, malam paling menyakitkan untuk kami. Ketika mahasiswa-mahasiswa seumuran kami, petantang-petenteng memamerkan siapa yang mereka bonceng di atas motor customnya, kami berenam duduk didepan lilin, berharap salah satu dari kami tiba-tiba berubah  menjadi semacam babi ngepet atau berharap ada seokor katak yag masuk ke dalam rumah agar bisa digosok seperti voucher pulsa,  untuk nembak nomer buntut. meski kami, terutama saya cukup ganteng, it's true, jangan ketawa!, tapi kami adalah sekumpulan jomblo tersukses di planet ini, sukses menjomblo tentunya.

Suatu ketika kami tersadar dan merasa harus merubah nasib, mengandalkan orang tua sangatlah tidak mungkin, mengingat latar belakang perekonomian keluarga kami, maka kami memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan. maka sepakatlah kami mahasiswa yang terdidik secara akademis, menggunakan ilmu yang kami miliki, matematika, ekonomi, tehnik sipil dan geografi, menyusun rencana-rencana besar untuk merubah nasib kami.

Rencana pertama, karena modal yang kami miliki sangat terbatas, kami memutuskan untuk menjual apa yang kami bisa, secara logika satu-satunya yang bisa kami jual adalah jasa, maka tersusunlah sebuah proposal yang rencananya akan kami ajukan ke sekolah-sekolah, isinya sederhana penawaran les komputer, kami mengajukan penawaran ke sekolah tanpa lab komputer, kami akan menjadi pengajar-pengajarnya, tempat belajarnya kami akan mengajukan proposal kerja sama dengan rental-rental komputer.

Rencana berikutnya, salah satu teman saya memiliki kenalan produsen makanan ringan khas Gombong, maka kami menyusun proposal lagi, kerjasama pemasaran Snack Gombong di Yogya, kami akan menjadi agen Snack, mulailah jurusan ekonomi menghitung untung rugi, matematikan menghitung jarak dan biaya angkut, jurusan geografi memilih area pemasaran, jurusan tehnik sipil memperkuat otot siap-siap jadi kuli angkut, it's kidding.

Rencana berikutnya lagi, karena halaman kost ala padepokan Silat Mpu Gandring ini sangat luas, kami merasa cocok untuk menggembangkan peternakan ikan, kami memilih ikan hias, maka munculah proposal baru, kami berencana membuat kolam-kolam ikan dengan kayu dan terpal bekas, merubah ember cucian menjadi tempat pemijahan, melepas kaca-kaca kamar yang kosong dan menjadikannya aquarium display. Luar biasa, luar biasa kekonyolannya.

Berikutnya kami menyusun beberapa lagi proposal, saya lupa jumlahnya, yang saya ingat tidak ada satupun proposal itu yang kami kerjakan, kami terlalu sibuk menyusun proposal, terlalu malu untuk mengajukannya, sekaligus terlalu takut untuk menjalankannya, kombinasi yang sempurna bukan?.

Mungkin rasa takut dan malu adalah sifat dasar manusia, memang kita tidak bisa meninggalkan perasaan itu begitu saja, tanpa rasa takut pastilah tengah malam, jumat kliwon sekalipun, makam-makam angker nan gelap dipinggiran Jakarta penuh sesak dengan ababil yang dimabuk cinta monyet. Tanpa rasa malu anda bisa bayangkan sendiri, apa yang terjadi jika semua orang pergi bekerja hanya memakai dasi.

Saya yakin di kepala anda banyak sekali rencana-rencana besar, yang  akan membawa anda menuju kesuksesan, tapi sama seperti cerita saya tadi, rencana itu akan menjadi sia-sia jika anda hanya terus menerus merencanakannya bukan mewujudkannya.

There are only two rules for being successful. One, figure out exactly what you want to do, and two, do it.
- Mario Cuomo


RELATED ARTICLE


Banjir Jakarta

 
Jakarta.  Kamis 17 januari 2013, warga Jakarta dilumpuhkan oleh banjir yang melanda berbagai kawasan strategis ibukota, bahkan banjir melanda berbagai kawasan elit, seperti Bundaran HI, Jalan Sudirman, bahkan Istana Negara. Memalukan mungkin, ketika disaat yang bersamaan Presiden Argentina sedang berkunjung ke Jakarta, mungkin kelak sekembalinya mereka dari Indonesia, mereka akan menjawab pertanyaan, “Seperti Apa Jakarta?”kota yang ramah lingkungan, mereka menggunakan kanal-kanal sebagai jalanan utama, rakit, perahu karet, stereofoam dan grobak sebagai alat transportasi. Wow!! Siapakah yang harus disalahkan dari permasalahan banjir tahunan di Jakarta ini? Gurbernur? Pemerintah? Konglomerasi? Pengembang? Masyarakat? Mungkin kesalahan kolektif jawaban yang paling tepat.

Jakarta berawal dari sebuah kota pelabuhan bernama Sunda Kelapa, 1621 Jan Pieter Zoen Coen Memindahkan pusat kekuasaan VOC dari Ambon ke Batavia, satu wilayah kecil di bagian utara Sunda kelapa. Wilayah ini dengan cepat berkembang menjadi suatu kota yang ramai, sampai tahun 1942 nama kota ini dalam rangka de nederlandisasi diubah menjadi Jakarta.  setelah Indonesia merdeka, kota ini dijadikan sebagai ibu kota negara, tidak hanya ibu kota secara politik dan administrasi, Jakarta berkembang menjadi suatu Primate city. kota yang menguasai wilayah wilayah di sekitarnya, dalam kasus Jakarta, kota ini menjadi sebuah Primate City untuk wilayah Indonesia.

Dominasi Jakarta yag terlalu kuat menyebabkan besarnya arus migrasi masuk ke kota ini, tahun 2010 tercatat penduduk jakarta 9.607.787 jiwa, bahkan disiang hari kota ini memiliki jumlah penduduk yang lebih tinggi, mencapai 12.000.000 jiwa. besarnya arus comuter menjadi penyebab utamanya. Dimana kesalahannya? VOC mendesain Batavia disebuah dataran rendah di muara sungai Ciliwung, suatu daerah yang dikelilingi oleh rawa rawa dan hutan hujan, pada masa itu VOC memperkirakan Batavia dengan perkembangan maksimal hanya mampu mendukung jumlah penduduk maksimal sekitar 6.000.000 jiwa. wilayah yang sekarang menjadi jakarta adalah suatu wilayah dengan morfologi sedang, artinya bentuk lahan Jakarta tidak 100% datar, masalahnya hampir 30% dari sekitar 600km persegi jakarta adalah daerah rendah yang cekung, hal ini secara morfologis akan mempersulit outlet air wilayah jakarta. Rawa rawa yang dulu berfungsi sebagai daerah resapan air jauh berkurang, aspal, paving, cone block menutupi sebagian besar tanah jakarta, imbasnya limpasan air semakin bertambah seiring berkurangnya infiltrasi air ke dalam tanah. DAS sungai Ciliwung dan sungai-sungai lain di jakarta berubah fungsi, tidak ada lagi dataran banjir disekitar sungai. Hanya ada permukiman dari Komplek perumahan mewah sampai permukiman kumuh, berlomba lomba memenuhi dataran banjir Ciliwung.

Sebagai suatu kota besar, Jakarta tidak direncanakan, tidak ada konsep tata kota yang terencana, ibarat telur mata sapi, Jakarta berkembang liar dari jakarta pusat hingga wilayah penyangganya dengan acak, wilayah denga Indek gravitasi tertinggi akan berkembang lebih cepat dibanding daerah dengan indek gravitasi yang lebih rendah, tanpa adanya konsep tata kota sistem drainase tidak berjalan baik. Masyarakat Jakarta, sebagian besar memiliki pendidikan yang tinggi, bukan berarti mereka cukup perduli dengan lingkungan. Sampah masih menjadi masalah utama, sungai, selokan, got menjadi tempat sampah warga Jakarta. Murnikah kesalahan masyarakat? ternyata tidak, sulitnya akses pembuangan sampah di beberapa wilayah, membuat penduduk terpaksa membuang sampah sembarangan, tanah kosonng, punggung jalan tol, sungai, selokan menjadi tempat sampah alternatif.

Tingginya curah hujan? Tidak. tidak ada yang salah dengan tingginya curah hujan tahun ini, pada bulan januari, garis Equator Thermal sedang melintasi wilayah jakarta, hal ini memicu besarnya angka curah hujan, Equator thermal ini melintasi jakarta setiap bulan januari-februari seiring dengan datangnya musim hujan, peristiwa alami yang menyeimbangkan bumi. jadi banjir ini kita tidak bisa menyalahkan hujan, dia akan datang dari tahun ke tahun, tugas kita hanya menyambutnya, bukan melarangnya datang.

Banjir ini memang menyakitkan, tapi rasa sakit ini yang akan mengajarkan pada kita penduduk jakarta, untuk lebih arif terhadap lingkungan.